Kue Balok Mang Salam.

Amiralina M. P. Negoro
Tavia Rana N. Purnomo
210510170065
210510170078
Manajemen Komunikasi B 2017
Dasar Penulisan

Kue Balok Mang Salam

Secangkir kopi dan satu nampan kue balok, sepasang rahang yang beradu tawa dan sealun nada yang keluar dari petikan senar gitar, menghangatkan malam mereka yang sedang sama- sama berjuang pada kota kecil dengan pemandangan indah disebelah baratnya.

Kue Balok Mang Salam. Sebuah kedai kecil pada kota yang juga sama- sama kecil bernama Jatinangor. Letaknya dekat pertigaan depan Universitas Padjadjaran atau lebih tepatnya di samping Ruko Bunga Mas. Lokasi dari kedai ini, bisa dibilang baru, terdapat sejarah dibalik cerita perjuangan dalam mempertahankan Kedai kue balok ini. Dulu, Kue Balok Mang Salam terletak di halaman kosong gedung Pabukon. Namun karena beberapa alasan, dengan berat hati, cerita yang berdurasi 4 tahun milik Kue Balok Mang Salampun harus ditutup. Jika dibilang rumah, tidak juga, namun jika iyapun, masuk akal. Pada waktu Kue Balok Mang Salam sempat ditutup, langit Jatinangor bukan satu- satunya yang mengalami hujan, tapi hati dari mereka yang merasa ditinggal pergi oleh tempat singgah setianya, yang telah menemani malam- malamnya sejak menjadi Mahasiswa Baru. Mayoritas pelanggannya yang anak muda, menumpahkan perasaan dan keluh kesahnya lewat media masa kini. Berpuluh Story yang tak kunjung habis digeser menggambarkan perasaan sedih dan peduli oleh mereka, atas perginya Kue Balok Mang Salam. Setelah beberapa bulan yang diisi dengan malam- malam sepi, sebuah lampu gantung diletakan di lokasi yang kini bisa disebut sebagai tempat Kue Balok Mang Salam yang baru. Meja yang sama tinggi dengan bangkunya ditata rapih di pelataran ruko tersebut. Selang beberapa hari, Kue Balok Mang Salampun resmi dibuka kembali.

Salah satu hal yang membedakan Kue Balok Mang Salam dengan kue balok- kue balok lainnya, adalah rasanya yang bervariasi. Harga dari Kue Balok Mang Salam Juga terbilang murah yang berkisar antara dua ribu lima ratus rupiah sampai empat ribu lima ratus rupiah, jadi salah satu alasan kedai ini tidak pernah berhenti ramai. Variasi rasanyapun banyak, dari mulai yang polos, sampai rasa- rasa kekinian seperti green tea dan oreo. 

Tidak hanya mengenai rasa, kue balok mang salam juga menyimpan banyak cerita di dalamnya, empat tahun dan masih berjalan, pastinya menjadikan Kue Balok Mang Salam sebagai saksi atas cerita- cerita unik didalamnya. Banyak yang dibagi disini. Berbagi tawa, cerita, juga perasaan. Setelah kami bertanya- tanya, banyak orang yang berkenan untuk menceritakan sedikit memori yang mereka buat saat berkunjung. Ada yang pertama kali mempublikasikan hubungannya disini, ada yang tidak sengaja mematahkan bukan satu, tapi dua kursi dalam semalam di Kue Balok Mang Salam karena terlalu semangat untuk tertawa, dan ada juga yang kembali membuka hatinya, untuk seorang lelaki yang duduk di meja sebelahnya pada Kue Balok Mang Salam.

Kamipun sempat berbagi cerita dengan salah satu pengunjung setia Kue Balok Mang Salam, Jeje. Jeje bercerita bahwa dalam seminggu paling tidak sekali, ia mengunjungi Kue Balok Mang Salam. Namun, diwaktu luang ia dapat menghabiskan 6 kali dalam seminggu untuk mengunjungi Kue Balok Mang Salam. Selain karena Kue Balok rasa keju favoritnya yang disajikan setengah matang dan es teh susu nya yang sangat pas di lidah Jeje, harga yang bersahabat dan suasana yang nyaman juga menjadi alasan utama Jeje dalam memilih Kue Balok Mang Salam sebagai tempat menghabiskan waktu ketika senggang bersama teman-temannya. Jeje pun memberikan tanggapan positif mengenai lokasi kedai yang baru. Katanya, walau tempat yang baru tidak seluas tempat yang lama, namun yang sekarang memiliki pilihan ruang indoor maupun outdoor yang dinilai merupakan sebuah kemajuan. Jeje juga bercerita bahwa ia sangat menyukai Kue Balok Mang Salam. Namun, penyajian yang lama menjadi kelemahan dari kedai ini. Jeje berpesan agar kedepannya Kue Balok Mang Salam dapat lebih cepat dalam menyajikan makanan dan minumannya. Untuk keseluruhan Jeje memberikan bintang 4.5/5.

Parutan Keju, dan adonan setengah matang yang disajikan saat hangat- hangatnya menjadikan pelanggannya setia untuk jatuh cinta berulang kali pada Kue Balok Mang Salam. Namun atmosfer hangat yang dimiliki oleh Kue Balok Mang Salam, adalah alasan dibalik sepatu- sepatu yang selalu kembali untuk singgah sejenak di Kedai Kecil yang tidak hanya membuat makanan manis, namun juga cerita- cerita yang tak kalah manis.





Comments